Friday 8 January 2016

Kecapi Sunda




Kecapi Sunda adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat Indonesia yang merupakan alat musik warisan para leluhur masyarakat Indonesia. Alat musik ini mempunyai beberapa bentuk, ada yang seperti perahu, ada juga yang biasa selayaknya kecapi biasa. Kecapi mempunyai 20 senar dan bernada pentatonis yakni hanya mempunyai 5 nada dan mempunyai 4 oktav. Satu oktaf terdiri dari 5 nada yaitu : 1(da), 2(mi), 3(na), 4(ti), 5(la) kembali lagi ke 1(da) low yaitu nada rendah. kecapi sunda biasanya bernada/laras pentatonis sunda yaitu Pelog, Salendro, dan Madenda.
dengan susunan nada dari ketiga nada tersebut adalah : Pelog (1, 2, 3, 4, 5), Salendro (4,3, 2, 1, 4), Madenda (3, 2, 1, 5, 4). itu merupakan susunan dari setiap nada yang ada di sunda.
Menurut fungsinya dalam mengiringi musik, kacapi dimainkan sebagai:
  1. Kacapi indung atau kacapi induk
  2. Kacapi rincik atau kacapi anak
 Kacapi indung memimpin musik dengan cara memberikan intro, bridges, dan interlude, juga menentukan tempo. Untuk tujuan ini, digunakan sebuah kacapi besar dengan 18 atau 20 dawai.

Kacapi rincik memperkaya iringan musik dengan cara mengisi ruang antar nada dengan frekuensi-frekuensi tinggi, khususnya dalam lagu-lagu yang bermetrum tetap seperti dalam kecapi suling atau Sekar penambah Untuk tujuan ini, digunakan sebuah kacapi yang lebih kecil dengan dawai yang jumlahnya sampai 15.
Tapi seiring berkembangnya zaman juga berkembang pula ide-ide serta SDM dari paramusisi hingga kecapipun bisa dengan mudah di setting menjadi nada diataonis yaitu : 1(do), 2(re), 3(mi), 4(fa), 5(sol), 6(la), 7(si), dan kembali lagi ke 1(do) aksen yakni tinggi.

0 komentar

Post a Comment